Sebanyak 230 gempa besar, bermagnitud di atas 5 terjadi selama tahun 2012. Salah satu kejadian gempa besar adalah gempa besar Simeulue bermagnitug 8,8 dan 8,5 pada 11 April 2012 lalu.
Demikian diungkapkan Widjo Kongko, Koordinator Tsunami Research Group (TRG) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) lewat surat elektronik kepada Kompas.com, Minggu (30/12/2012). Ia memberikan evaluasi kejadian kegempaan selama tahun 2012.
Dari sejumlah kejadian gempa tersebut, prosentase kejadian di wilayah Sumatera adalah yang terbesar, 40 persen dari total kejadian. Selanjutnya, diikuti wilayah Papua-Maluku (38 persen), Sulawesi-Nusa Tenggara (14 persen) dan Jawa (8 persen).
Berdasarkan kekuatannya, gempa di atas magnitud 6 ada 20 kejadian sementara di atas magnitud 7 sebanyak 4 kejadian. Gempa sangat besar dengan magnitud lebih dari 8 terjadi 2 kali dalam hari yang sama, yaitu di Simeulue pada 11 April 2012.
Ada dua mekanisme terjadinya gempa. Berdasarkan mekanismenya, gempa paling banyak diakibatkan sesar geser, sebanyak 60 persen, sementara yang diakibatkan sesar naik 30 persen. Gempa sebagian besar terjadi di wilayah dangkal, kedalaman kurang dari 70 km.
Widjo mengatakan, "Mekanisme gempa yang dapat menimbulkan tsunami prosentasenya masih cukup tinggi." Suatu gempa berpotensi menimbulkan tsunami jika memiliki mekanisme sesar naik dan terjadi pada kedalaman dangkal.
Menurut Widjo, kecenderungan prosentase di masa yang akan datang biasanya tidak berubah. "Hanya magnitud, lokasi dan lokasinya saja yang belum bisa ditentukan secara definitif, sehingga program mitigasi perlu ditingkatkan terutama di daerah rawan bencana."
Kesiapsiagaan masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana juga berperan besar dalam mengurangi risiko bencana. Perlu pula kesiapan infratruktur untuk mitigasi di wilayah yang rawan gempa dan tsunami.
https://masterastronomi.blogspot.com/2012/12/230-gempa-besar-terjadi-selama-2012.html